Sahabatku
Hari pertama masuk sekolah, aku bangun jam 05.00. Sekolahku SMP Negri Yogyakarta. Di sekolah ,”Hi” kataku kepada teman sekelasku. “Namamu siapa? Aku Dinda”, kataku ingin berkenalan. “Aku Lita”. “Aku Chita”. “Aku Novi” , jawab mereka 1 per 1.
Setelah berkenalan, kami saling bersahabat. Sebulan, dua bulan kemudian, di kantin, “Gimana kalau kita pergi berlibur, kemanaa gitu, saat liburan besok?”, kata Chita. “Oke, kalian ingin usul kemana?”, Novi membalas. “Kalau ke Bali aja gimana? Kan asik tuhh! Siapa yang mau?”, aku usul. “Oke!”, jawab mereka bertiga.
Pda liburan ini, kami berempat akan keBali naik pesawat. Sampai di Bali, kami memesan 1 kamar. Sampai di kamar, “Masa kita hanya pesan 1 kamar sihh?”, kata Chita. “1 kamar aja kan cukup untuk kita berempat, Chit?”, kataku sambil duduk di tempat tidur. “Ya kan tempatnya sempit begini!”, kata Chita dengan emosinya. Lalu dengan hati berdebar, Chita membawa barang-barangnya, dan membawanya pindah kamar.
Kami bertiga saling berpandangan, dan aku langsung menelepon Chita. Tapi, Chita tidak menjawab. Dan aku meng-smsnya
Chit, maafkn kmi, kmi tdk b’mksud mmbwtmu mrh. Kmi sgt sdh klo kmu mrh. Tlg maafkn kmi, Chit. Kta hny mmsan 1 kmr krn utk kb’smaan kita, Chita, kmblilah k kmr ini.
Setelah 3 hari, Chita hanya sendirian ke mana-mana. Dan dia merasa ada yang kurang. “Kemana sahabatku, kemana mereka. Apa aku yang salah. Aku salah. Aku akan ke kamar mereka.” Batin Chita.
Chita memasuki kamarku, Lita, dan Novi. Chita melihat kami sedang menangis. Dan Chita dengan tiba-tiba mendatangi kami dan memeluk kami. “Maafkan aku Dinda, Lita , Novi. Maafkan aku, aku terlalu egois. Harusnya aku tidak seperti itu”. “Tidak papa, Chit, kami yang salah. Kami hanya memesan 1 kamar. Seharusnya kami memesan lebih dari 1 kamar”, kata Novi (disini yang paling baik adalah Novi, dia selalu memberi nasihat, kalau tidak, dia yang mengaku salah). “Yaudah, Chita kamu pindahin barang-barangmu ke sini. Ayok, Nov, Lit, kita bantu”, kataku. “makasih , kalian sangat baik”, kata Chita.
Setelah barang-barang Chita di kamar awal, “Malam ini, sampa besok, kita tidur disini!”, kata kami bersamaan.
Komentar
Posting Komentar